AYAM
RAS PETELUR
1. PENGERTIAN AYAM
Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus)
adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk
dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Ayam peliharaan (selanjutnya
disingkat "ayam" saja) merupakan keturunan langsung dari salah satu
subspesies ayam hutan yang dikenal sebagai ayam hutan
merah (Gallus
gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang antarras
ayam telah menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan
bermacam-macam fungsi; yang paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan
ayam petelur (untuk diambil telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang
dengan kerabat dekatnya, ayam hutan
hijau, yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya
dikenal sebagaiayam bekisar.
Dengan populasi lebih
dari 24 miliar pada tahun 2003, Firefly's
Bird Encyclopaedia menyatakan
ada lebih banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam memasok dua
sumber protein dalam pangan: daging ayam dan telur.
2. BIOLOGI DAN HABITAT
Ayam peliharaan
berasal dari domestikasi ayam hutan merah (ayam bangkiwa, Gallus gallus)
yang hidup di India.
Namun demikian, pengujian molekular menunjukkan kemungkinan sumbangan plasma
nutfah dari G.
sonneratii, karena ayam hutan merah tidak memiliki sifat kulit
warna kuning yang menjadi salah satu ciri ayam peliharaan.
Ayam menunjukkan
perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual). Ayam jantan
(jago, rooster)
lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang,
berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam
betina (babon, hen)
relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan,
berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. Perkelaminan ini diatur oleh sistem
hormon. Apabila terjadi gangguan pada fungsifisiologi tubuhnya, ayam betina dapat
berganti kelamin menjadi jantan karena ayam dewasa masih memiliki ovotestis yang dorman dan sewaktu-waktu dapat aktif.
Sebagai hewan
peliharaan, ayam mampu mengikuti ke mana manusia membawanya. Hewan ini sangat
adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup di sembarang tempat, asalkan tersedia
makanan baginya. Karena kebanyakan ayam peliharaan sudah kehilangan kemampuan
terbang yang baik, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di tanah atau
kadang-kadang di pohon. Ayam berukuran kecil kadang-kadang dimangsa oleh unggas
pemangsa, seperti elang
3. MACAM –MACAM AYAM
Karena ayam termasuk
unggas peliharaan populer dan murah, muncul berbagai istilah teknis akibat
kegiatan penangkaran dan peternakan ayam.
a. Berdasarkan
fungsi
Menurut fungsinya, orang mengenal :
3) ayam hias atau ayam timangan (pet, klangenan),
untuk dilepas di kebun/taman atau dipelihara dalam kurungan karena kecantikan
penampilan atau suaranya (misalnya ayam katai dan ayam pelung;
ayam bekisar dapat pula digolongkan ke sini meskipun bukan ayam peliharaan
sejati);
Istilah ayam sayur dipakai untuk ayam kampung atau
ayam aduan yang selalu kalah, dan tidak diseleksi khusus sebagai ayam pedaging.
b. Berdasarkan
Ras
Di Indonesia dikenal
istilah ayam
ras dan ayam bukan ras (buras, atau kampung).
Dalam pengertian "ayam ras" menurut istilah itu yang dimaksud
sebenarnya adalah ras yang
dikembangkan untuk usaha komersial massal, seperti Leghorn ("lehor"). Ke dalam
kelompok ayam buras terdapat pula ras lokal ayam yang khas namun tidak
dikembangkan untuk usaha komersial massal. Ayam-ayam ras lokal demikian
sekarang mulai dikembangkan (dimurnikan) sebagai ayam sabung, ayam timangan (pet),
atau untuk acara ritual. Berikut ini adalah ras lokal ayam di Nusantara yang telah dikembangkan untuk
sifat/penampilan tertentu:
1) ayam pelung,
ras lokal dan unggul dari Priangan (Kabupaten
Cianjur) yang memiliki kokokan yang khas (panjang dan bernada
unik), termasuk ayam hias;
2) ayam kedu (termasuk ayam cemani), ras lokal
dan mulia dari daerah Kedu dengan ciri khas warna hitam
legam hingga moncong dan dagingnya, termasuk ayam pedaging dan ayam hias;
3) ayam nunukan,
ras lokal dan mulia dari Nunukan, Kaltim,
dengan bentuk badan tegap dan ukuran besar, keturunan ayam aduan, termasuk ayam
pedaging dan hias.
c. Berdasarkan
penampilan luar (fenotipe) khas
Terdapat pula
beberapa istilah untuk menyebut penampilan fenotipe khas tertentu namun sifat itu
tidak selalu eksklusif milik ras tertentu, seperti
1) ayam walik (frizzle), ayam dengan
bulu yang tidak menutupi badan tetapi tegak berdiri;
2) ayam bali,
ayam dengan leher tidak berbulu dan jambul di kepalanya, sekarang mulai
dibiakmurnikan.
3) ayam katai (bantam), istilah umum
untuk ayam dengan ukuran kecil (proporsi panjang kaki dengan ukuran badan lebih
kecil daripada ayam "normal"), terdapat berbagai ras lokal dan ras
murni seleksi yang masuk kategori ini
4. Jenis ayam ras petelur
Ayam
ras petelur ada dua jenis, yaitu Ayam petelur medium dan ayam petelur ringan.
a. Ayam Petelur
Medium
Ayam petelur medium cirinya khasnya adalah
bobotnya yang cukup berat. Ayam petelur medium dapat memproduksi telur yang
cukup tinggi. Dagingnya juga cukup banyak sebab bentuk badannya yang cukup
besar. Oleh sebab itulah ayam petelur medium juga di sebut sebagai ayam dwi
guna, artinya ayam yang memiliki manfaat ganda yaitu dapat menghasilkan
telur dan dapat menghasilkan daging.
Ayam petelur medium umumnya berbulu coklat dan
telur yang dihasilkan juga berwarna coklat. Harga telur coklat umumnya harganya
lebih mahal disbanding telur yang berwarna putih sebab yang berwarna coklat
bobotnya lebih berat dari yang berwarna putih. Walaupun nilai gizinya sama
umunya orang lebih menyukai yang berwarna coklat daripada yang berwarna putih.
b. Ayam Petelur
Ringan
Ayam petelur putih adalah sebutan yang lain
bagi ayam petelur ringan. Ciri-cirinya sebagai berikut :
1.) Bulu berwarna
putih.
2.)
Badan ramping.
3.)
Mata bersinar
4.)
Jengger berwarna merah.
Ayam petelur ringan mampu menghasilkan lebih
dari 260 butir telur per tahun. Ayam petelur ringan mempunyai kelemahan
meskipun produksi telurnya cukup banyak. Yaitu sangat peka terhadap keributan
dan cuaca yang panas, ayam ini juga mudah kaget, jika kaget maka produksi
telurnya menurun.
Ayam Kampung Petelur
1.
Ayam Kampung Petelur Cenderung Memiliki Tulang Pubis
Yang Lebar
Lebar tulang pubis antara betina ayam
kampung petelur dan ayam kampung pedaging sangat berbeda. Ayam kampung tipe
petelur memiliki jarak tulang pubis yang lebar, berkisar antara 3-4 jari tangan
orang dewasa. Sementara betina ayam kampung pedaging memiliki jarang tulang
pubis yang sangat sempit. Antara 1-2 jari tangan orang dewasa.
Hal ini berlaku bagi ayam dara (ayam yang
belum pernah bertelur) maupun yang sudah bertelur.
perhatikan gambar
2.
Ayam Kampung
Tipe Petelur Memiliki Jengger Yang Lebih Lebar
Baik pada ayam kampung betina maupun ayam
kampung pejantan, ayam kampung tipe petelur memiliki jengger yang lebih lebar
di banding ayam kampung tipe pedaging.
Ayam kampung tipe pedaging juga memiliki
jengger, tapi bentuknya lebih kecil di banding jengger ayam kampung. Perhatikan
gambar2.
Jengger pada ayam selain berfungsi untuk
menarik lawan jenisnya, juga berfungsi menyimpan hormon reproduksi.
Untuk membedakan jenis ayam kampung
petelur dan ayam kampung pedaging dengan melihat pada jenggernya, kita bisa
melihat perbedaannya pada ayam bangkok, ayam pelung dan ayam kedu.
Ayam kedu lebih memiliki jengger yang
lebar di banding dengan jengger yang terdapat pada ayam bangkok dan ayam
pelung.
3. Bentuk
Tubuh
Ayam kampung petelur lebih memiliki bentuk
tubuh yang kecil di banding dengan ayam kampung pedaging.
Ayam kampung petelur memiliki kulit daging
yang lebih tipis. Untuk mempermudah perbedannya, Anda bisa melihat pada ayam
arab, dimana ayam arab adalah salah satu jenis ayam kampung petelur unggul.
Ayam arab memiliki daging yang tipis, dan
jengger yang lebih besar di banding dengan ayam kampung tipe pedaging.
Daging pada ayam arab juga lebih tipis.
Daging pada ayam arab juga lebih tipis.
Begitu juga dengan ayam kampung tipe
petelur yang masih belum terseleksi. Untuk dapat lebih mudah membedakannya,
kita bisa menggunakan ayam arab sebagai gambaran yang dapat memberikan
ilustrasi yang lebih jelas.
4. Bulu Ayam Kampung Petelur
Bulu yang terdapat pada ayam kampung tipe
petelur lebih tebal di banding dengan ayam kampung tipe pedaging.
Hal ini di karenakan ayam kampung tipe
petelur lebih banyak menghasilkan telur di banding ayam kampung tipe pedaging.
Dengan jumlah telur yang banyak tentunya
membutuhkan sistem penghangat yang lebih bagus dalam proses penetasan
telur-telurnya. Saya rasa hal ini tidak perlu di jelaskan, karena ini adalah
desain Tuhan pada makhluk ciptaanNya.
Itik Petelur
Berikut
ini adalah beberapa ciri itik yang termasuk dalam kategori unggulan di beberapa
tempat ternak itik yang
terkenal, khususnya di tempat ternak lokal;
Nah...Dalam pemeliharaan hewan anda juga harus mengetahui terlebih dahulu tentang itik yang mempunyai pandangan yang layak untuk di pelihara,maka dari itu saudara yang membangun usaha itik,baik dari modal yang keci ataupun modal yang lumayan besar,oleh karna itu anda harus memprhatikan ciri itik yang bisa di kelolah untuk penghasilan yang lebih memadai untuk usaha anda, yang seperti berikut ini:
Nah...Dalam pemeliharaan hewan anda juga harus mengetahui terlebih dahulu tentang itik yang mempunyai pandangan yang layak untuk di pelihara,maka dari itu saudara yang membangun usaha itik,baik dari modal yang keci ataupun modal yang lumayan besar,oleh karna itu anda harus memprhatikan ciri itik yang bisa di kelolah untuk penghasilan yang lebih memadai untuk usaha anda, yang seperti berikut ini:
Karakteristik itik yang subur :
Warna bulu putih, sehingga warna kulit
karkas juga bersih dan cerah
Bobot badan 2-2,5 kg pada umur 10 minggu
Jika dikawinkan dengan entog jantan dapat
digunakan untuk menghasilkan itik serati dengan bobot badan 3 kg atau lebih
pada umur 10 minggu
Umur pertama bertelur 5,5 – 6 bulan
Rataan produksi telur 6 bulan 73 – 78 %
Adanya bibit baru hasil teknologi
pemuliaan ini diharapkan dapat mendorong berkembangnya unit-unit usaha
pembibitan komersial untuk menyediakan kebutuhan bibit itik, khususnya itik
pedaging. Saat ini ketersediaan unit-unit pembibitan merupakan kebutuhan
mendesak bagi perkembangan usaha ternak itik nasional ke arah industri yang
dapat bersaing di pasar global.
Selain itik pedaging, sebagian pengusaha itik dia utamakan telurNya,dari itik petelur itu pun tidak hanya sekedar memilih saja, anda perlu ketahui adalah,itik yang bisa menghasilkan telur yang di atas rata-rata di bandingkan dengan itik yang lain,dalam penghasilan telur yang di atas rata-rataNya perhari itu hanaya bibik itik yang tertentu saja,yang seperti bibik itik yang berikut ini:
Selain itik pedaging, sebagian pengusaha itik dia utamakan telurNya,dari itik petelur itu pun tidak hanya sekedar memilih saja, anda perlu ketahui adalah,itik yang bisa menghasilkan telur yang di atas rata-rata di bandingkan dengan itik yang lain,dalam penghasilan telur yang di atas rata-rataNya perhari itu hanaya bibik itik yang tertentu saja,yang seperti bibik itik yang berikut ini:
Itik jenis lazim pula disebut dengan itik Jawa disebut demikian karena itik
ini tersebar dan berkembang di daerah-daerah pulau Jawa. Ada beberapa
varietas dari itik Jawa antara lain:
1. Itik Karawang
Itik ini disebut juga itik Cirebon, karena selain dipelihara di Karawang dan Bekasi itik ini juga banyak berkembang di Cirebon. Itik ini mempunyai bulu kecoklatan.
2. Itik Mojosari
Itik Mojosari merupakan itik petelur unggul, apabila itik Mojosari digembalakan di area sawah yang subur. Itik ini mampu menghasilkan telur 200 butir/ekor/tahun. Bila dipelihara dengan intensif, produksi telurnya bisa meningkat rata-rata 265 butir/ekor/tahun.
Warna bulu itik jantan dan betina jenis ini tidak berbeda. Tetapi diantara jenis kelamin ini adalah 1-2 ekor yang melengkung ke atas pada itik jantan.
3. Itik Tegal
Itik Tegal mempunyai ciri khas yaitu bentuk badan tegak lurus ( tidak horizontal ). Pada saat berjalan dan jika dilihat dari arah kepala leher, punggung sampai ke belakang bentuknya menyerupai botol.
Warna bulu itik Tegal cukup berfariasi tetapi warna yang paling banyak dijumpai adalah kecoklat-coklatan atau total-total kecoklatan.
Itik ini disebut juga itik Cirebon, karena selain dipelihara di Karawang dan Bekasi itik ini juga banyak berkembang di Cirebon. Itik ini mempunyai bulu kecoklatan.
2. Itik Mojosari
Itik Mojosari merupakan itik petelur unggul, apabila itik Mojosari digembalakan di area sawah yang subur. Itik ini mampu menghasilkan telur 200 butir/ekor/tahun. Bila dipelihara dengan intensif, produksi telurnya bisa meningkat rata-rata 265 butir/ekor/tahun.
Warna bulu itik jantan dan betina jenis ini tidak berbeda. Tetapi diantara jenis kelamin ini adalah 1-2 ekor yang melengkung ke atas pada itik jantan.
3. Itik Tegal
Itik Tegal mempunyai ciri khas yaitu bentuk badan tegak lurus ( tidak horizontal ). Pada saat berjalan dan jika dilihat dari arah kepala leher, punggung sampai ke belakang bentuknya menyerupai botol.
Warna bulu itik Tegal cukup berfariasi tetapi warna yang paling banyak dijumpai adalah kecoklat-coklatan atau total-total kecoklatan.
4. Itik
Magelang
Itik Magelang mempunyai kemampuan produksi telur hingga 200-230 butir/ekor/tahun. Mempunyai badan yang cukup besar dan ciri khas yang paling utama adalah di lehernya terdapat warna putih melingkar seperti kalung sehingga disebut juga itik kalung.
Itik Magelang mempunyai kemampuan produksi telur hingga 200-230 butir/ekor/tahun. Mempunyai badan yang cukup besar dan ciri khas yang paling utama adalah di lehernya terdapat warna putih melingkar seperti kalung sehingga disebut juga itik kalung.
B. Itik Bali atau Itik Pinguin ( Anas Sp )
Itik Bali disebut juga itik penguin karena bentuk tubuhnya yang hampir tegak berdiri seperti penguin. Memiliki ciri khas jambul pada bagian kepalanya yang kecil, itik ini dapat pula dimanfaatkan sebagai unggas hias selain sebagai itik petelur.
Itik Bali disebut juga itik penguin karena bentuk tubuhnya yang hampir tegak berdiri seperti penguin. Memiliki ciri khas jambul pada bagian kepalanya yang kecil, itik ini dapat pula dimanfaatkan sebagai unggas hias selain sebagai itik petelur.
Ciri-ciri itik bali adalah
sebagai berikut.
1.) Itik ini biasanya mempunyai gombak atau jambul diatas
kepalanya.
2.) Warna bulunya biasanya putih atau belang putih.
3.) Bentuk badan sama
dengan itik tegal (itik hawa), namun lebih langsing dan lebih tegak.
4.) Daya bertelurnya berkisar antara 150 butir sampai 220 butir
per itik per tahun.
5.) Ukuran telur itik bali tergolong kecil, beratnya sekitar 59
gram per butir.
C. Itik Alabio ( Anas Platurynchos Borneo )
Itik Alabio disebut juga itik Banar, itik ini banyak dikembangkan di Kalimantan Selatan, khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Utaran dinamakan itik Alabio karena itik yang berasal dari Amuntai – Kalimantan Selatan ini banyak dipasarkan di Kecamatan Alabio. Ciri itik ini adalah bentuk tubuhnya membuat garis segitiga dengan kepala yang kecil.
Itik jenis ini merupakan hasil
persilangan asli Kalimantan dan itik peking. Alabio merupakan nama salah satu
kota di kabupaten Hulu Sungai, Kalimantan Selatan. Ciri-ciri
itik alabio adalah sebagai berikut.
1.) Bentuk kepala itik kecil dan membesar ke bagian bawah.
2.) Warna paruh dan kakinya kuning.
3.) Bentuk badan segitiga dan membesar ke bawah.
4.) Warna bulu betinanya kuning-keabuan dan cenderung blorok
(brontok). Warna bulu jantannya abu-abu kehitaman.
D. Itik Khaki Campbell
Itik ini merupakan hasil silangan itik Jawa dengan itik Roven dari Perancis. Nama itik ini diambil dari warna bulunya ( warna khaki ) dan nama penemu itik ini yaitu Mrs. Adale Campbell. Kemampuan bertelur itik ini mencapai 330 butir/ekor/tahun dan memiliki daya tahan hidup yang kuat.
Itik ini merupakan hasil silangan itik Jawa dengan itik Roven dari Perancis. Nama itik ini diambil dari warna bulunya ( warna khaki ) dan nama penemu itik ini yaitu Mrs. Adale Campbell. Kemampuan bertelur itik ini mencapai 330 butir/ekor/tahun dan memiliki daya tahan hidup yang kuat.
Ciri-ciri:
1.) Warna bulu adalah khaki, seperti warna pakaian tentara
Inggris atau hansip. Pada bulunya dapat dilihat adanya lacing feathers yang
hitam.
2.) Badan/punggung agak lebar, tetapi tak begitu panjang.
3.) Kepala agak tegak dan panjang.
4.) Paruh panjang dan agak melebar hampir lurus dari atas ke
bawah.
5.) Warnanya hijau pekat, sedang bagian bawah berwarna hitam.
6.) Mata berwarna cokelat tua, waspada, dan terletak dibagian
atas dari kepala.
7.) Leher sedikit panjang dan hampir tegak.
8.) Sayap terletak tinggi dan rapat di tubuh.
9.) Kaki sedikit panjang, terletak agak di belakang tubuh dan
terpisah dengan baik.2
Puyuh Petelur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar